Lingling Sang Super Hero
Oleh Arief Kamil
Seluruh penghuni rumah mendadak tegang. Bunda yang memang fobia melihat darah memilih bersembunyi di dalam kamar. Hanya aku dan ayah yang berani menyaksikan langsung prosesi kelahiran yang menurut ku begitu mengagumkan.
Hampir satu jam lebih kami menyaksikan perjuangan Lingling melahirkan. Pukul delapan lewat limabelas menit akhirnya keresahan kami terjawab, Lingling berhasil melahirkan tiga ekor anaknya dengan selamat. Bayi mungil itu begitu lucu, mengemaskan dan cantik seperti induknya.
Aku dan ayah tidak mampu menyembunyikan keharuan dan perasaan bahagia. Rumah kami kedatangan anggota keluarga baru, bayi imut yang begitu lucu.
Lingling adalah kucing betina berbulu kuning yang dua tahun lalu datang ke rumah. Saat pertama kali kami adopsi kondisi nya sangat memprihatinkan. Tubuhnya kurus disertai bekas luka menganga pada bagian punggungnya. Entah datang dari mana tiba-tiba timbul keinginanku untuk memelihara kucing malang itu. Aku dan ayah sepakat memberinya nama Lingling karena matanya yang sedikit terlihat sipit.
Bagi ku Lingling adalah kucing Super Hero. Selain cerdas dan pahlawan pembasmi tikus,dia juga sangat pemberani. Predikat itu sengaja kami berikan setelah peran besar nya dalam menggagalkan aksi perampokan yang masuk ke rumah dua bulan lalu. Kalau tidak ada Linglig mungkin Perampok itu dengan leluasa menjarah isi rumah, apa lagi saat malam kejadian kami tertidur pulas.
Saat Perampok masuk melalui jendela belakang, aku, ayah dan bunda tiba-tiba terbangun. Sebuah guci berukuran sedang terdengar jatuh dari atas meja. Awalnya aku mengira itu hanyalah ulah nakal Lingling yang kesepian. Namun dugaan akhirnya terbantahkan dengan bunyi yang sama, tidak lama setelah guci pertama jatuh.
Rasa penasaran serta merta memaksa ku untuk mengetahui sesuatu apa yang sedang terjadi. Dengan masih menahan rasa kantuk yang berat aku pun bergegas menuju arah dari sumber suara. Tapi belum sempat melangkah ke ruang tamu, mataku di kejutkan dengan kehadiran dua sosok laki-laki berpakaian serba hitam dan memakai jubah sedang mengemasi VCD, seorang lagi terlihat bebas mengacak-acak isi lemari.
Tanpa pikir panjang lagi, aku lantas kembali ke kamar, dari sana kuputuskan menelepon ayah dan mas Dadang, Satpam komplek. Untung saja saat itu ayah tidak panik dan segera menghubungi salah seorang tetangga yang kebetulan anggota Polisi.
Tidak berapa lama puluhan Warga mulai berdatangan. Mereka mengepung dan menangkap dua orang perampok yang terperangkap di dalam rumah. Warga yang cemas karena melihat salah seorang dari Perampok membawa senjata api akhirnya lega dengan keterangan mas dadang, pistol genggam yang di bawa Perampok itu ternyata senjata mainan yang sengaja di gunakan untuk menakut-nakuti korban
Kisah itu benar-benar tidak bisa ku lupakan. Ternyata seekor kucing yang di pelihara dengan tulus juga bisa membalas kebaikan Majikannya. Aku harap Tegar, Gagah dan cantik, nama yang ku berikan pada ketiga anak Lingling kelak bisa seperti ibunya, menjadi Super Hero kebanggaan keluarga kami. Semoga . (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar