Indomie.. Indomie Selera ku..!
Arief Kamil
Indomie, siapa yang tidak kenal dengan mie instand yang satu ini. Di Indonesia
mi produksi indofood tersebut sudah menjadi makanan rakyat yang dengan mudah di
jumpai, baik di mall, pertokoan atau pun di warung-warung kaki lima. Rasanya
yang nikmat, gurih serta mengundang selera semakin mempertegas jika produk ini
memang begitu di minati.
Indomie, Indomie Selera Ku
Namun belakangan beredar kabar yang sangat mengejutkan, Pemerintah Taiwan
mengumumkan penarikan mi instan Indomie dari pasaran di negara tersebut. Hal itu
dilakukan setelah Departemen Kesehatan Taiwan menemukan adanya dua bahan
pengawet, methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid di dalam Indomie. Bahan
pengawet tersebut hanya dibolehkan untuk kosmetik.
Kabar itu sungguh mengejutkan banyak pihak, kenapa tidak, mi produk dalam negeri
ini sebelumnya sudah lulus penelitian dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (
BPOM) dan layak dikonsumsi. Bukan itu saja label halal yang merupakan acuan
konsumen umat Islam juga tertera di bungkus mi tersebut.
Alasan penarikan Indomie dari pasar Taiwan di duga karena pemakaian jenis zat
yang hanya diperbolehkan untuk kosmetik kecantikan dan obat-obatan yang kadarnya
mencapai 1.000 miligram. Secara nalar, zat yang terkandung di dalam mi tersebut
jelas berbahaya dan pasti berdampak terhadap kesehatan, meski masih masuk dalam
batas pemakaian yang diperbolehkan.
Terlepas dari fenomena Indomie yang meresahkan, alangkah baiknya masyarakat
harus jeli dan berfikir dua kali untuk melahap makanan yang serba instand,
bukan produk mi saja, tapi juga makanan lain seperti snakc dan makanan ringan
yang tidak disertai label dari BPOM dan pencantuman label halal.
Jika masih ada yang menyehatkan, mengapa tidak memilih makanan yang sehat?
Mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok atau sayuran segar, tumis, sop, pindang
atau yang lainnya mungkin lebih baik dari pada memilih makanan cepat saji.
Di lain sisi, Pemerintah di bawah komando Departemen Kesehatan juga harus arif
dan bijaksana, jangan hanya mementingkan golongan tertentu, memihak kepada
perusahaan yang berkategori besar tapi rakyat dikorbankan. Sebisa mungkin untuk
kedepan perusahaan Indofood agar dapat mengurangi atau menghilangkan sama
sekali bahan pengawet. Jangan demi urusan bisnis dan keuntungan, rakyat di
kesampingkan. So belajarlah dari masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar