Bincang - bincang With Alan Marta
( From Uruguay With Love bagian 1)
“ Kita disini sudah mulai ditakuti tim Uruguay loh “
Alan Martha lahir di Padang Pariaman, Sumatra Barat, 22 Juli 1992. Saat ini ia
bermain untuk tim SAD Indonesia yang sedang berlatih di Uruguay ,Amerika
Selatan. Berposisi sebagai Striker , menggunakan kostum nomor punggung 11.
Meskipun memiliki tinggi tubuh yang terbilang pendek untuk ukuran pesepakbola,
namun Marta, begitu ia biasa disapa tidak pernah menyerah dalam bersaing menjadi
yang terbaik di lapangan hijau. Malah pemilik tinggi 164 cm menggunakan
kekuranganya tersebut untuk melewati hadangan lawan hingga 3-4 pemain. Ketika
berlaga lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2007, ia memborong 4 gol.
Berikut hasil wawancara saya baru-baru ini dengan pemain mungil yang begitu
mengidolakan bintang Barcelona Lionel Mesi.
( Saya ) : Bagaimana ceritanya bisa sampai menyukai Sepak bola ?
( Alan ) :Kalau suka bola sudah lama, bisa di bilang dari kecil. Sebelum TK (
Taman Kanak-kanak ) saya juga sudah menyukai bola. Ayah selalu mengajak saya
bermain, menonton hingga mengajarkan tekhnik-teknik dasar cara bermain bola
yang baik. Pengaruh lingkungan saya rasa juga mendukung bakat yang saya miliki
karena dikampung teman-teman seusia juga hobi sekali bermain bola, lapangannya
pun berada persis di depan rumah.
Adakah bakat turunan dari orang tua?
( A ) : Bisa jadi, dulu ayah juga pemain sepakbola sekaligus seorang Wasit.
Alhamdulilah, sekarang ayah tercatat sebagai salah seorang pengawas
pertandingan nasional.
Pernah ada mimpi sebelumnya, sampai akhirnya bisa menjadi salah seorang duta
Indonesia untuk berguru ke Uruguay?
( A ) : Tidak pernah, saya sangat sadar akan postur tubuh yang mungil, seperti
yang kita tahu masalah tinggi badan juga berpengaruh untuk seorang pesepak bola.
Dulu saat seleksi Pemain saya sempat sangsi karena persyaratannya harus meiliki
postur tubuh minimal tinggi 173. Saya tidak tahu pasti apa alasan pelatih
akhirnya memilih saya hingga akhirnya lolos seleksi dan bergabung di Timnas
U-16 tahun. Dari sanalah saya lanjutkan mengikuti seleksi Pemain untuk
diberangkatkan ke Uruguay. Semua karena semangat, kemauan dan kerja keras.
Bagaimana perasaannya menjadi salah satu dari jutaan remaja Indonesia
terpilih yang ditunjuk mengikuti pelatihan sepakbola di luar negeri.
( A ) : Susah untuk diungkapkan. Yang pasti senang dan bangga. Saya sangat
bersyukur sekali diberikan kesempatan untuk berlatih di luar negri, sebuah
mimpi yang tidak pernah terbayang sebelumnya.
Kemajuan apa yang telah di dapat selama menimba ilmu di Uruguay?
( A ) : Kalau bicara kemajuan sepertinya sudah banyak. Ilmu yang saya dapat
disini, sebagian tidak pernah saya peroleh selama berlatih Indonesia. Pelatih
mengajarkan bagaimana cara kita bermain di posisi kita, bagaimana cara bermain
bola yang baik dan benar ( bukan berarti di Indonesia tidak benar loh ) cuma di
Uruguay lebih dimantapkan.
Bagaimana perasaan kamu jauh dari orangtua?
( A ) : Pertama-pertama tentulah sedih karena jauh dari orangtua sendiri.
Rasa rindu pasti ada, tapi setelah dijlani selama tiga tahun jadinya sudah
terbiasa.
Kalau rindu dengan keluarga biasanya apa yang kamu lakukan?
( A ) : Kalau kangen biasanya saya telfon lewat skype, malah hampir setiap hari
saya menghubungi keluarga, dengan cara seperti itu sedikit mengobati rasa rindu.
Bagaimana pandangan “ masyarakat luar “, khususnya Uruguay sendiri tentang
talenta-talenta muda Indonesia?
( A ) : Masyarakat Uruguay penasaran sama kita, banyak orang-orang disana
menanyakan kenapa lari kita begitu cepat, malah ada yang menanyakan kita makan
apa. kita disini sudah mulai di takuti sama tim Uruguay loh.
Apa rencana kamu setelah “ Wisuda “ dari camp pelatihan di Uruguay?
( A ) : Yang pasti main di klub, kalau bisa main di klub luar Indonesia, saya
tahu itu tidak mudah tapi, akan tetap berusaha dan berdoa.
Setiap Pemain tentu menginginkan bisa berlabuh di klub-klub elit dunia, kalau
kamu sendiri ingin bermain di klub mana?
( A ) : Semua Pemain pasti ingin bermain di klub luar, untuk sementara saya
belum tahu akan main dimana setelah ini karnena masih fokus latihan di
Uruguay,cuma berharap bisa main di klub luar negeri seperti di Eropa.
Leonel Mesi, apa yang ada dipikiran kamu?
( A ) : Messi ?, Messi adalah motivasi dan inspirasi saya. Tidak ada yang
seperti dia cara bermain bolanya.
Di Indonesia, siapa Pemain idola kamu?
( A ) : Di Indonesia saya belum memiliki Pemain Idola ( sambil tersenyum ). Tapi
striker-striker yang bagus menurut saya Kurniawan Dwi Yulianto dan Bambang
Pamungkas.
Apa harapan kamu untuk Timnas Indonesia yang sebentar lagi bakal berlaga di
Seagames?
( A ) : Harapan saya bisa menjadi bagian dari seagames, tapi sepertinya saya
harus sabar dulu, karena ada faktor yg menghambatnya, usia,postur dan
pengalaman.Tapi yang jelas walaupun tidak masuk dalam tim seagames, saya tetap
berharap agar Timnas bisa memberikan yang terbaik untuk Masyarakat Indonesia
yang sudah lama sekali mengindam-idamkan gelar juara.
Jika nanti sudah pulang ke Indonesia apa hal pertama yang akan kamu lakukan?
( A ) : Tetap menjalankan program latihan seperti biasa, walaupun itu dalam
rangka liburan. Mejaga kondisi tubuh itu harus bahkan bisa di bilang wajib dan
tu juga buat kebaikan kita.
( Arief Kamil )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar