TERIMA KASIH KARENA ANDA TELAH MEMBUKA BLOG INI

Tulisan di BLOG ini pernah terbit di : Harian Singgalang, Haluan, Padang Ekspres, Harian Kabar Indonesia Online,www.sumbarONLINE.com, Inioke.com, Majalah Gema Lentera dan Korandigital.com. Thank's To All......( I'm just a beginner writer who still continue to learn and keep learning )

Minggu, 12 September 2010

Bukan Sebatas Mimpi (Haria Singgalang Minggu)

Orang bilang mimpi hanyalah bunga tidur dan tidak harus dipercaya. Tapi
menurutku mimpi adalah lukisan perjalanan manusia dari masa ke masa.Kejadian
masa lampau, sekarang dan masa mendatang.

Banyak misteri yang tersimpan disana, banyak petunjuk meski media itu hanya
sebatas bunga tidur. Mimpi adalah imaji dari harapan, beban pikiran yang terbawa
disaat tidur, ada yang bilang juga kalau mimpi merupakan Do’a yang tak jarang
berbuah nyata.


Mimpi menjadi bagian terpenting dalam perjalannan hidupku, dua puluhempat tahun sudah usiaku sekarang, bisa di bilang mimpi memiliki peranan
penting dari setiap keputusan dan keberhasilan yang kuperoleh. Semua ada rekam jejaknya, mulai dari pendidikan, karir sampai pada keputusanku meninggalkan Padang yang semua bermula dari sebuah mimpi.


Dulu di saat Bunda memintaku melanjutkan pendidikan ke SMA, Aku malah berani
menolak dan lebih memilih masuk ke sekolah teknik. Ternyata keputusanku tepat,
hingga akhirnya memperoleh beasiswa studi di sebuah Universitas ternama di kota
Padang.



Beberapa tahun kemudian, sebuah perusahaan BUMN memberiku kesempatan bekerja dan
ditawari posisi strategis. Namun lucunya tawaran itu ku tolak dan lebih memilih
mengadu nasib di ibu kota. Ternyata pilihan itu tidak salah, sebab di
Jakarta lah aku bisa mendirikan perusahaan sendiri dan mempunyai ratusan tenaga
kerja.


Mungkin tidak terlalu keliru bila semua yang terjadi kusimpulkan berawal dari bunga tidur. Hingga dipuncak kejayaanku sekarang mimpi kuposisikan sebagai penasehat spritual dari barisan keberhasilan selama ini. Dan sekarang di detik – detik memasuki usiaku ke dua puluhlima, mimpi itu datang lagi.



Meski tidak pernah terfikir sebelumnya, namun mimpi mampu mengingatkanku tentang
perjalanan hidup sesungguhnya. Di saat orang – orang berani memutuskan
pilihannya dan bersatu atas nama cinta, aku malah menepikan itu semua dan lebih
memilih pekerjaan sebagai hal yang utama. Ternyata keputusan itu salah, karena
belakangan baru ku sadari jika dengan hadirnya pendamping hidup mampu
memberikan energi baru dalam berjalannya hari.


Mimpi semalam sepertinya sudah cukup memberikan gambaran tentang keputusanku
sekarang, aku harus mencari seorang pendamping. Menurut petunjuknya, seseorang itu hadir di saat ulang tahunku yang ke 26, Senin depan. Anehnya wajah
dan segala sesuatu tentang gadis itu seakan terekam jelas di memori otakku.
Kesederhanaannya begitu menarik hati, meskipun tidak terlalu cantik namun dia lah
yang selama ini kucari.


***
Seperti tahun – tahun sebelumnya, kali ini seluruh staf, karyawan sampai office
boy dan cleaning service membuat acara tahunan di kantor, sekedar memberikan
ucapan selamat di hari jadiku. Meski kecil – kecilan namun perhatian dan
ketulusan mereka memberikan arti yang begitu besar, mengalahkan nilai – nilai
materi.


”Pak Hari, kami ada kado istimewa loh buat Bapak,“ ujar seorang stafku sambil
melangkah ke pintu loby.

Ternyata kado yang dimaksud adalah sesosok perempuan yang menjadi kunci
kesuksesanku selama ini. Dialah tokoh utama dari keberhasilan yang kuraih di Ibu
kota.


”Bunda,” teriakku tidak percaya, ” kapan Bunda datang, kok tidak bilang dulu ?
, padahal kemarin kan bilang tidak bisa datang ke Jakarta ? “.


Perempuan itu hanya tersenyum, lantas memeluk tubuh ku begitu erat. ” Kalau di kasih
tahu, bukan kejutan namanya, Bunda bawakan kado istimewa loh buat kamu ”


”Duh… kedatangan Bunda saja sudah kado terindah buat Hari ,“ jawabku sambil
menuntaskan rinduku padanya.


”Nah, ini Dewi, anaknya bu Wati teman sepengajian Bunda, masih ingat ? itu tuh
cewek yang dulu sering kamu plototin pas dia lewat di depan rumah. Kebetulan Dewi
dapat beasiswa di UI, jadinya Bunda bareng datang kesini.”


Aku lantas memberikan sebuah senyuman termanis yang pernah ada pada tamu dihadapanku. Wajahnya
sama persis dengan sosok yang ada dalam mimpiku. Mungkinkah gadis itu jawaban
dari bunga tidur kemarin ? apakah mimpi – mimpi selama ini dituntaskan dengan
drama happy ending lagi ? entahlah..namun aku yakin dengan mimpi itu. Semoga..

2 komentar: