Keripik Singkong Rasa Balado
Oleh : Arief Kamil | 19-Jun-2010, 14:14:12 WIB
KabarIndonesia - Sudah seminggu ini Aku dan Rio dibikin kalang kabut tidak karuan. Masalahnya bukan karena isu gempa besar yang sekarang santer terdengar yang membuat sebagian warga kota panik bukan kepalang. Bukan pula ancaman badai matahari yang katanya bisa menewaskan setengah manusia dibumi.
Masalahnya tidak segawat itu, semua gara-gara satu makhluk bernama Nessa yang terlihat berubah akhir-akhir ini. Gadis cantik pemilik lesung pipit itu tidak lagi bergabung bersama kami, kegiatan yang biasnya sering kami lakukan bersama, selalu absen tanpa kehadirannya.
Berangkat kuliah bareng, naik angkot yang sama hingga ngobrol ngalur ngidul disaat malam minggu kini tidak pernah kami lakukan lagi. Nessa benar-benar berubah, menurutku sejak kehadiran Abangnya yang datang dari Bandung itu, membuat gadis manis itu menjaga jarak.
"Kemarin gue sempat ketemu di perpus, tapi tu anak buru-buru keluar, sepertinya menghindar", omel Rio yang tidak habis pikir dengan sikap yang terjadi pada sahabatnya.
"Gue jadi yakin, Abangnya itu yang ngelarang Nessa dekat dengan kita. Padal kita sudah seperti saudara", timbalku sambil memperbaiki arloji.
Terasa sekali ada yang kurang bila tidak ada Nessa ditengah-tengah kami. Selain pintar, cewek bontot dari dua bersaudara itu juga rajin membawa makanan bila kami ada tugas kelompok.
Sebenarnya aku pribadi tidak terlalu banyak berharap dengan perubahan sikap Nessa. Bagiku mungkin itu jalan terbaik baginya, siapa tahu Nessa mulai belajar feminim, tidak tomboy dengan tampilan celana jeans hasil potongan yang saban hari dia kenakan. Atau juga gadis itu mulai menyukai lawan jenis yang memaksanya menentukan pilihan, menjauh dari kehidupan kami yang amburadul.
***
Minggu pagi selesai jogging Aku dan Rio nekat menemui Nessa dirumahnya. Tidak ada yang aneh, sambutan dari Bundanya masih hangat seperti dulu.
"Kalian ini..., mulai sombong ya sekarang?, tidak mau main kesini lagi ", sambut Bunda sambil memprersilahkan kami duduk di sofa teras.
"Bukannya begitu Bun, akhir-akhir ini jadwal kuliah sedikit padat, jangankan main kesini ngumpul bareng saja rada sulit. O..iya..ngomong-ngomong Nessa-nya ada Bun?", ujarku mengalihkan pembicaraan.
"Ya...baru saja pergi sama Abangnya"
Mendengar jawaban dari wanita paruh baya itu tubuh kami mendadak lemas. Bagaimana tidak, hasrat untuk bertemu dan menanyakan langsung alasan dari sikap gadis itu pada kami sudah keubun-ubun rasanya. Aku dan Rio benar-benar ingin mendengar jawaban pasti dari Nessa.
"Kira-kira pergi kemana ya Bun?", Rio seakan menuntaskan rasa penasarannya.
"Kepasar", jawab perempuan itu singkat.
"Kepasar?, ngapain Bun?"
"Memangnya kalian belum tau ya?", ujar Bunda yang membuat kami semakin penasaran.
Aku dan Rio serempak menggelengkan kepala.
"Jery abangnya Nessa kan baru merintis usaha kecil-kecilan, nah pagi-pagi begini biasanya mereka kepasar beli bahan untuk produksi"
Dengan hati campur aduk kamipun pamit pulang, berusaha menahan diri dari sesuatu yang harusnya terselesaikan hari ini. Sebenarnya aku sedikit lega dengan penjelasan Bunda, ternyata dugaan buruk yang pernah terbayangkan sebelumnya terbantahkan juga. Tapi, mengapa karena alasan membantu abangnya Nessa tidak lagi berkumpul bersama kami?.
***
Siang yang terasa panas, kalau tidak karena Mami yang memberi tugas mengantarkan kue pesanan, mungkin aku lebih memilih tidur dikamar, main PS sambil menikmati waktu libur. Tiba diperempatan jalan sayup-sayup mataku menangkap tubuh seorang gadis. Dengan jeans selututnya, Ia tampak tergesa-gesa sambil membawa sesuatu. Tidak salah lagi itu pasti gadis tomboy yang sekian lama kucari.
"Lo benar-benar tega ya Nes ‘, ujarku yang membuat Nessa menghentikan langkahnya.
"Ari, gue kirain tadi siapa, habis lo rapi banget kaya pengantin pria kehilangan calon istrinya", Nessa mencoba menggodaku.
"Lo mau ninggalin kami ya", aku berusaha menyudutkan lawan bicaraku.
"Maksud lo apaan?, memangnya gue tinggal kemana?, gue nggak kemana-mana kok", kembali Nessa menjawab dengan mimik wajah yang lucu.
"2 Minggu ini lo kemana saja?, sok menjauh, dicariin menghilang kaya genderowo"
"O..oo.., itu yang jadi masalahnya, dengerin ya.., 2 Minggu ini gue banting tulang nolongin abang gue yang baru ngerintis usaha, gue minta maaf kalau kalian jadi pusing mikirin gue", jawab nessa sambil menarik tanganku. "Gue juga kangen kok ngumpul-ngumpul lagi, tapi untuk sebulan ini kaya-nya belum bisa. Lagi sibuk, lo fahamkan?"
" Iya deh gue faham, tapi lo nggak bakalan berubah dan ninggalin kami kan ?", ujarku berharap.
"Ya..enggak dong, kitakan sudah seperti saudara"
Mendengar penjelasan itu keceriaan yang dulu sempat hilang seperti datang kembali. Kecemasan ditinggal Nessa terasa hilang begitu saja.
"Ngomong-ngomong usaha abang lo apaan?"
"Usaha kecil-kecilan sih tapi, prospeknya lumayan juga"
"Bikin donat ya?, bakwan goreng atau roti tuyul?", godaku yang membuat kuku Nessa menempel dipinggangku.
"Enak saja, ini usaha professional tau, pilihan usaha serta manajemennya tidak perlu diragukan lagi"
"Iya gue tahu, tapi usahanya apaan?"
"Bikin keripik Singkong", jawab Nessa seolah bangga dengan jawabannya.
Upss..... Aku tidak bias menahan tawa mendengar kalimat gadis itu barusan.
"Ngapain tertawa?, lucu ya. Asal lo tau saja ini keripik singkong bukan semabarang keripik. Keripik gue bercita rasa buah. Lo bisa pilih mau rasa pisang, apel, durian atau strawberry juga ada. Belum adakan terobosan begituan", jawab Nessa yang membuatku tercengang.
"Hebat, gue nggak nyangka ternyata Abang lo kreatif juga. Gue jadi kepingin coba tuh. Tapi keripik singkong rasa balado ada nggak ? "
"Nggak, tapi tunggu..tunggu, sepertinya ide lo bagus juga, bakal gue rekomendasikan nih. Ternyata kepala lo ada otaknya juga"
"Ingat ya...kalau ide gue bisa dijual dan laku dipasaran, lo harus bayar hak patennya"
"Gampang, kan tinggal bayar dengan sebungkus keripik singkong rasa balado", jawab Nessa sambil tertawa lepas.
Ternyata indahnya persahabatan akan semakin bermakna bila dibumbui dengan beragam rasa. Manis, pedas, gurih dan terasa damai kalau dinikmati dengan hati. Persis seperti keripik singkong rasa balado, mm.....yumiiii.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar