TERIMA KASIH KARENA ANDA TELAH MEMBUKA BLOG INI

Tulisan di BLOG ini pernah terbit di : Harian Singgalang, Haluan, Padang Ekspres, Harian Kabar Indonesia Online,www.sumbarONLINE.com, Inioke.com, Majalah Gema Lentera dan Korandigital.com. Thank's To All......( I'm just a beginner writer who still continue to learn and keep learning )

Sabtu, 09 Oktober 2010

Critical U Singgalang Minggu

Nasib Timnas Kita

Wacana pemutihan paspor Pemain keturunan Indonesia yang berdomisili di Belanda
ternyata menghadirkan polemik yang tidak berkesudahan. Rencana Ketua Umum PSSI,
Nurdin Halid ( NH ) menaturalisai Pemain mendapat tanggapan beragam dari pecinta
sepak bola nasional. Ada yang mendukung namun tak sedikit pula yang menyayangkan
rencana itu.

Posisi PSSI bak buah simalakama. Keinginan mereguk prestasi dengan " mencomot "
Pemain asing ternyata kurang mendapat dukungan publik tanah air, sementara nasib sepak bola nasional terus saja melorot dan nyaris tanpa torehan prestasi.

Lantunan suara minor yang menuntut pergantian ketua umum PSSI melengking ke permukaan, seperti yang terdengar saat Tim-nas menjamu Uruguay Jumat ( 08/10 ) kemarin. NH sebagai komandan tertinggi organisasi sepak bola nasional dinilai tak mampu mengangkat prestasi tim garuda. NH dituding gagal mengangkat performa Timnas, semasa kepemimpinan-nya tim Merah-Putih sepi gelar juara yang akhirnya menjelma menjadi tim pecundang.

PSSI terkesan kehabisan akal dalam mengangkat prestasi bambang Pamungkas dkk.
Program naturalisai yang digadang-gadangkan dinilai kurang bijak dan terkesan
mencatut prestasi secara instan. Pertanyaan yang harus dijawab, apa PSSI berani
menggaransi prestasi denganrencana pemutihan paspor pemain keturunan?

Sebenarnya program pengiriman pemain junior keluar negeri sudah menjadi jalan
keluar yang tepat. Berkaca dari proyek PSSI yang mengirimkan Tim SAD ( Socieda
Anonima Deportiva ) asuha Pelatih Cesar Payovic sudah memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Pasukan garuda muda yang di program kan selama empat tahun berguru kenegaranya Diergo Forlan ternyata mampu merepotkan perlawanan tim tangguh, Australia.

Untuk kedepan tidak ada salahnya program pengiriman Pemain ini tetap dilanjutkan dan tidak putus ditengah jalan saja. Masalah pendanaan memang menjadi kendala klasik yang harus dihadapi PSSI, namun dengan kehadiran pihak ketiga seperti Pemerintah di bawah komando Kementerian Pemuda dan olah raga serta kalangan sponsor setidaknya bisa menjadi partner dalam membangun prestasi sepak bola kita.

Presiden SBY sebenarnya sudah menangkap sinyalemen itu, buktinya baru-baru ini di gulirkan kompetisi LPI ( Liga Pelajar Indonesia ) yang diperuntukkan pada Pelajar SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Sebuah gebrakan yang lumayan, namun tetap saja memerlukan pembenahan dan penyempurnaan dalam pelaksanaannya di tahun-tahun berikutnya.

Andai saja Pemerintah mau menggelontorkan dana yang sedikit besar untuk pengiriman Pemain muda berprestasi keluar negeri guna mengikuti training jangka panjang, mungkin ada harapan sepak bola kita akan merangkak meraih prestasi. Selain Uruguay, Inggris, Italia, Belanda mungkin bisa menjadi tempat berguru yang baik. Bagaimana pendapat anda? ( * )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar